Langsung ke konten utama

Kinerja Sunindo Pratama (saham SUNI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) telah menunjukkan kinerja keuangan yang solid di tahun 2024 dan valuasi saham yang menarik, menjadikannya pilihan investasi yang patut dipertimbangkan. Dengan pertumbuhan laba yang signifikan dan prospek industri minyak dan gas yang positif, saham SUNI berada dalam posisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan jangka panjang.

Sunindo Pratama (SUNI)

1. Tentang Sunindo Pratama

Didirikan pada September 2002, PT Sunindo Pratama Tbk memulai kiprahnya di industri minyak dan gas pada tahun 2004. Perusahaan ini fokus pada penyediaan produk dan layanan untuk sektor migas, termasuk pipa OCTG, pipa bor, katup, bahan kimia, dan layanan penyewaan peralatan. Seiring waktu, SUNI juga merambah ke sektor non-migas dan layanan pengelolaan limbah, menunjukkan diversifikasi bisnis yang strategis. Pada 9 Januari 2023, SUNI resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham SUNI. 

Baca Juga: Kinerja Akasha Wira International (ADES) Bertumbuh Bagus dan Undervalue​ (Laporan Q4 2024)

2. Kinerja Keuangan Sunindo Pratama

Meskipun pendapatan kuartal IV 2024 mengalami penurunan 13,64% menjadi Rp247 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, laba per saham (EPS) justru meningkat 35,58% menjadi Rp14,89 per lembar. Secara tahunan, pendapatan mencapai Rp1,04 triliun, naik 37,39% dari Rp762 miliar pada tahun sebelumnya. EPS tahunan juga melonjak 104,61% menjadi Rp82,81 per lembar. Free cash flow (FCF) berbalik positif menjadi Rp41,51 miliar dari sebelumnya negatif Rp40,36 miliar, menunjukkan perbaikan signifikan dalam arus kas operasional.​

3. Kinerja Harga Saham SUNI dan Valuasinya

Dalam setahun terakhir, harga saham SUNI naik 58,2% mencapai Rp690 per lembar, mengungguli IHSG yang turun 12,6% pada periode yang sama. 

Saham SUNI vs IHSG April 2024-2025

Rasio valuasi menunjukkan P/E sebesar 8,33, P/S sebesar 1,65, P/BV sebesar 2,22, dan P/FCF sebesar 16,62. Dengan pertumbuhan EPS yang signifikan dan rasio P/E yang relatif rendah, saham SUNI tergolong undervalued, menawarkan potensi apresiasi harga yang menarik bagi investor.​ Hal ini menunjukkan bahwa SUNI berhasil membukukan kinerja bisnis yang bertumbuh di tahun 2024.

4. Potensi Pertumbuhan Sunindo Pratama

​PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, didukung oleh kinerja keuangan yang solid, strategi ekspansi yang terarah, serta prospek industri migas nasional yang positif. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mendukung potensi pertumbuhan perusahaan:​

  • Ekspansi Kapasitas Produksi
    SUNI melalui anak usahanya, PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM), sedang membangun fasilitas produksi kedua di Batam yang ditargetkan mulai beroperasi pada awal Kuartal III2025. Investasi ini diharapkan meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan domestik untuk produk OCTG tubing.
  • Diversifikasi Produk dan Kemitraan Strategis
    SUNI telah mendirikan workshop untuk produk wellhead dan x’mas tree melalui joint venture dengan Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), yaitu PT Petro Sinergy Manufacturing (PSM). PSM sedang dalam proses perizinan dan sertifikasi untuk segera beroperasi secara komersial, yang akan memperluas portofolio produk SUNI dan meningkatkan kontribusi terhadap kinerja perusahaan.
  • Prospek Industri Migas Nasional
    Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan produksi minyak hingga 1 juta barel per hari dan gas hingga 12 MMSCFD pada tahun 2030. SUNI, sebagai satu-satunya produsen seamless/OCTG tubing di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi, berada dalam posisi strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

5. Risiko yang Perlu Diperhatikan

​Meskipun PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, investor perlu mempertimbangkan beberapa risiko yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan nilai sahamnya. Berikut adalah beberapa risiko utama yang perlu diperhatikan:​

  • Risiko Harga Komoditas
    Fluktuasi harga bahan baku dan produk akhir dapat mempengaruhi margin keuntungan perusahaan. Kenaikan harga bahan baku tanpa diimbangi dengan kenaikan harga jual dapat menekan profitabilitas.
  • Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
    Meskipun sebagian besar transaksi SUNI dilakukan dalam mata uang Rupiah, fluktuasi nilai tukar mata uang asing tetap dapat mempengaruhi biaya impor bahan baku dan peralatan, serta pendapatan dari ekspor. Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan melakukan penyesuaian harga kepada pelanggan.
  • Risiko Industri dan Regulasi
    Sebagai perusahaan yang beroperasi di sektor minyak dan gas, SUNI terpengaruh oleh kebijakan pemerintah, regulasi lingkungan, dan kondisi pasar energi global. Perubahan dalam regulasi atau permintaan energi dapat berdampak pada operasional dan profitabilitas perusahaan.

Namun dengan kinerja yang bertumbuh dan valuasi yang murah saham SUNI masih cukup potensial untuk investasi dengan risiko yang cukup rendah.

Baca Juga: Kinerja Hartadinata Abadi (Saham HRTA) Bertumbuh Pesat dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

Kesimpulan

PT Sunindo Pratama Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dengan pertumbuhan laba dan arus kas yang positif. Valuasi saham yang menarik dan prospek industri migas yang cerah menjadikan SUNI sebagai pilihan investasi yang menjanjikan. Meskipun terdapat risiko, strategi bisnis yang solid dan dukungan industri memberikan keyakinan bahwa SUNI memiliki potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.​

Disclaimer: Tolong baca halaman disclaimer ini sebelum menggunakan informasi ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Kamu Berinvestasi Rp 10 Juta di Saham Bank BCA (BBCA) 10 Tahun yang Lalu

Investasi saham telah menjadi salah satu cara populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Salah satu saham yang kerap menjadi pilihan investor di Indonesia adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank BCA dikenal sebagai bank terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan performa saham yang luar biasa dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana jika kamu telah berinvestasi sebesar Rp 10 juta di saham BBCA sepuluh tahun yang lalu? Artikel ini akan membahas perjalanan harga saham BBCA selama satu dekade terakhir dan bagaimana nilai investasi tersebut berkembang.

Bagaimana Inflasi Mengikis Keuangan Kita

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tak asing lagi bagi kita. Dalam istilah sederhana, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Meski terlihat sederhana, dampaknya terhadap keuangan pribadi bisa sangat signifikan. Artikel ini akan membahas bagaimana inflasi mengikis daya beli kita, memengaruhi tabungan, dan langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampaknya.

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

PT Solusi Sinergi Digital Tbk, atau yang lebih dikenal dengan kode saham WIFI, telah menjadi sorotan di pasar modal Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital dan teknologi, WIFI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa aspek fundamental. Artikel ini membahas profil perusahaan, kinerja keuangan, valuasi saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang harus diperhatikan.