Langsung ke konten utama

Kinerja Akasha Wira International (ADES) Bertumbuh Bagus dan Undervalue​ (Laporan Q4 2024)

PT Akasha Wira International Tbk (kode saham: ADES) merupakan salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia yang menunjukkan kinerja impresif dalam beberapa tahun terakhir. Dengan fokus pada dua segmen utama yaitu air minum dalam kemasan dan produk perawatan kecantikan, perusahaan ini berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan pada tahun 2024 kemarin. Meskipun demikian, valuasi saham ADES masih tergolong menarik, memberikan peluang investasi yang menjanjikan bagi para investor.​ 

Akasha Wira International (ADES)

1. Tentang Akasha Wira International

Didirikan pada tahun 1985 dengan nama PT Alfindo Putrasetia, perusahaan ini mengalami beberapa kali perubahan nama hingga akhirnya menjadi PT Akasha Wira International Tbk pada tahun 2010. Berkantor pusat di Jakarta Selatan, ADES mempekerjakan lebih dari 2.000 staf di seluruh Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam industri air minum dalam kemasan dengan merek Nestlé Pure Life dan Vica Royal, serta produk perawatan kecantikan dengan merek Makarizo. ​

Baca Juga: Kinerja Hartadinata Abadi (Saham HRTA) Bertumbuh Pesat dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

2. Kinerja Keuangan Akasha Wira International

Pada kuartal keempat tahun 2024, ADES mencatatkan pendapatan sebesar Rp620 miliar, meningkat 44,3% dibandingkan dengan Rp430 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Laba per saham (EPS) juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 70,59%, dari Rp176,16 per lembar menjadi Rp300,51 per lembar.​

Secara tahunan, pendapatan trailing twelve months (TTM) pada Q4 2024 mencapai Rp1,95 triliun, naik 28,3% dibandingkan Rp1,52 triliun pada Q4 2023. EPS TTM juga meningkat 33,21%, dari Rp670,96 per lembar menjadi Rp894 per lembar. Pertumbuhan ini mencerminkan efisiensi operasional dan strategi bisnis yang efektif dalam menghadapi tantangan pasar.​

3. Kinerja Harga Saham ADES dan Valuasinya

Dalam setahun terakhir, harga saham ADES mengalami kenaikan sebesar 1,8%, mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan sebesar 12,6% pada periode yang sama. Saham ADES sangat stabil karena merupakan saham consumer goods AMDK yang mana memang dikenal sebagai bisnis yang stabil.

Saham ADES vs IHSG April 2024-2025

Dari sisi valuasi, saham ADES masih tergolong menarik dengan rasio Price to Sales (P/S) TTM sebesar 2,89, Price to Earnings (P/E) TTM sebesar 10,74, Price to Book Value (P/BV) TTM sebesar 2,51, dan Price to Free Cash Flow (P/FCF) TTM sebesar 21,7. Rasio-rasio ini menunjukkan bahwa saham ADES masih undervalue dibandingkan dengan kinerja keuangannya yang solid.​

4. Potensi Pertumbuhan Akasha Wira International

ADES memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan. Meskipun industri AMDK nasional diperkirakan mencapai 30 miliar liter, pangsa pasar ADES masih relatif kecil. Hal ini menunjukkan adanya ruang yang signifikan bagi perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasarnya melalui strategi pemasaran dan distribusi yang efektif. Permintaan akan air minum dalam kemasan dan produk perawatan kecantikan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan kesadaran konsumen terhadap kesehatan dan penampilan. Dengan portofolio produk yang kuat dan strategi pemasaran yang efektif, ADES berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pasar ini.

Selain itu, perusahaan terus melakukan inovasi produk dan ekspansi distribusi untuk meningkatkan penetrasi pasar. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pendapatan dan laba di masa mendatang.​

5. Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meskipun prospek ADES terlihat cerah, investor perlu memperhatikan beberapa risiko, seperti fluktuasi harga bahan baku, persaingan yang ketat di industri, dan perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. Namun, dengan manajemen yang berpengalaman dan strategi bisnis yang adaptif, ADES memiliki kemampuan untuk mengelola risiko-risiko tersebut secara efektif.​

Baca Juga: Kinerja Solusi Sinergi Digital (Saham WIFI) Bertumbuh Pesat dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

Kesimpulan

PT Akasha Wira International Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang solid dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan. Meskipun demikian, valuasi sahamnya masih tergolong menarik, memberikan peluang investasi yang menjanjikan. Dengan prospek pertumbuhan yang positif dan manajemen yang kompeten, ADES layak dipertimbangkan sebagai pilihan investasi jangka panjang.

Disclaimer: Tolong baca halaman disclaimer ini sebelum menggunakan informasi ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Kamu Berinvestasi Rp 10 Juta di Saham Bank BCA (BBCA) 10 Tahun yang Lalu

Investasi saham telah menjadi salah satu cara populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Salah satu saham yang kerap menjadi pilihan investor di Indonesia adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank BCA dikenal sebagai bank terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan performa saham yang luar biasa dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana jika kamu telah berinvestasi sebesar Rp 10 juta di saham BBCA sepuluh tahun yang lalu? Artikel ini akan membahas perjalanan harga saham BBCA selama satu dekade terakhir dan bagaimana nilai investasi tersebut berkembang.

Bagaimana Inflasi Mengikis Keuangan Kita

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tak asing lagi bagi kita. Dalam istilah sederhana, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Meski terlihat sederhana, dampaknya terhadap keuangan pribadi bisa sangat signifikan. Artikel ini akan membahas bagaimana inflasi mengikis daya beli kita, memengaruhi tabungan, dan langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampaknya.

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

PT Solusi Sinergi Digital Tbk, atau yang lebih dikenal dengan kode saham WIFI, telah menjadi sorotan di pasar modal Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital dan teknologi, WIFI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa aspek fundamental. Artikel ini membahas profil perusahaan, kinerja keuangan, valuasi saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang harus diperhatikan.