Langsung ke konten utama

Kinerja Hartadinata Abadi (Saham HRTA) Bertumbuh Pesat dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

Dalam dunia investasi saham, mencari perusahaan dengan kinerja keuangan yang solid dan valuasi yang menarik merupakan strategi yang bijak. Salah satu perusahaan yang patut diperhatikan adalah PT Hartadinata Abadi Tbk (kode saham: HRTA). Perusahaan ini telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan kinerja keuangan yang mengesankan dan valuasi saham yang masih tergolong rendah. Saham HRTA sudah naik sebesar 53.5% sejak saya bahas pada artikel sebelumnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai profil perusahaan, kinerja keuangan, pergerakan harga saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang perlu diperhatikan oleh para investor.​

Hartadinata Abadi (HRTA)

1. Tentang Hartadinata Abadi

PT Hartadinata Abadi Tbk adalah perusahaan manufaktur dan distribusi perhiasan emas terkemuka di Indonesia. Didirikan pada tahun 2004 dan berkantor pusat di Bandung, perusahaan ini telah berkembang pesat dengan jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia. Hartadinata Abadi dikenal dengan produk-produk perhiasan emas berkualitas tinggi yang dipasarkan melalui berbagai merek ternama seperti Aurum Collection, Claudia Perfect Jewelry, dan V&Co Jewellery. Perusahaan ini juga memiliki toko ritel sendiri serta menjalin kemitraan dengan berbagai toko perhiasan di seluruh negeri.​

Baca Juga: Kinerja Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bertumbuh Pesat dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

2. Kinerja Keuangan Hartadinata Abadi

Kinerja keuangan Hartadinata Abadi menunjukkan pertumbuhan yang impresif. Pada kuartal keempat tahun 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,93 triliun, meningkat 40,1% dibandingkan dengan Rp3,52 triliun pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Laba per saham (EPS) juga mengalami lonjakan signifikan, mencapai Rp30,46 per lembar, naik 204,9% dari Rp9,99 per lembar pada kuartal keempat 2023.​

Secara tahunan, pendapatan trailing twelve months (TTM) pada kuartal keempat 2024 mencapai Rp18,22 triliun, meningkat 41,77% dari Rp12,85 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. EPS TTM juga tumbuh sebesar 44,61%, dari Rp66,4 per lembar menjadi Rp96,02 per lembar. Pertumbuhan ini mencerminkan efisiensi operasional dan strategi bisnis yang efektif dalam melakukan ekspansi tokonya.

3. Kinerja Harga Saham dan Valuasinya

Dalam setahun terakhir, harga saham HRTA mengalami kenaikan sebesar 33,2%, mencapai Rp565 per lembar. Kinerja ini jauh mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan sebesar 12,6% dalam periode yang sama. 

Saham HRTA vs IHSG April 2024-2025

Valuasi saham HRTA saat ini menunjukkan bahwa saham ini masih tergolong undervalue. Dengan rasio Price to Sales (P/S) TTM sebesar 0,14, Price to Earnings (P/E) TTM sebesar 5,88, dan Price to Book Value (P/BV) TTM sebesar 1,11, saham HRTA menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik bagi para investor.​

Rasio P/E yang rendah menunjukkan bahwa saham ini diperdagangkan dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan pertumbuhan laba yang dihasilkan. Rasio P/BV yang mendekati 1 menunjukkan bahwa saham ini diperdagangkan mendekati nilai bukunya, yang dapat dianggap sebagai nilai wajar atau bahkan undervalue.​

4. Potensi Pertumbuhan Perusahaan

​PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menunjukkan prospek pertumbuhan yang solid untuk tahun 2025, didorong oleh strategi ekspansi yang agresif dan partisipasi aktif dalam pengembangan ekosistem Bullion Bank di Indonesia.​

  1. Ekspansi Ritel dan Distribusi
    HRTA berencana membuka 15 toko baru pada tahun 2025, menambah jaringan yang sudah mencakup lebih dari 1.000 titik penjualan, termasuk 85 toko ritel dan 105 toko gadai.
  2. Kemitraan Strategis
    Perusahaan menjalin kerja sama dengan PT Pegadaian untuk mendukung pengembangan ekosistem Bullion Bank, termasuk penyediaan produk EmasKU dengan kadar 99,99%.
  3. Ekspansi Pasar Ekspor
    Setelah memulai ekspor pada Maret 2023, HRTA terus mengeksplorasi pasar internasional, termasuk Thailand dan Vietnam, selain India dan Dubai yang sudah berjalan.
  4. Investasi Infrastruktur
    HRTA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp125 miliar untuk pengembangan pabrik terintegrasi dan pembelian mesin guna meningkatkan efisiensi produksi.

5. Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meskipun prospek pertumbuhan Hartadinata Abadi terlihat menjanjikan, investor perlu mempertimbangkan beberapa risiko. ​PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menghadapi beberapa risiko yang perlu diperhatikan oleh investor dan pemangku kepentingan lainnya. Berikut adalah ringkasan risiko utama yang dapat mempengaruhi kinerja dan keberlanjutan bisnis perusahaan:​

  1. Risiko Pasar dan Harga Emas
    Fluktuasi harga emas global dapat berdampak signifikan terhadap nilai persediaan, margin keuntungan, dan nilai agunan dalam bisnis gadai emas. Penurunan harga emas dapat mengurangi nilai agunan dan meningkatkan risiko kredit dalam layanan gadai.
  2. Risiko Ekspansi dan Permodalan
    HRTA tengah menjalankan ekspansi agresif, termasuk pembukaan toko baru dan peningkatan kapasitas produksi. Ekspansi ini membutuhkan modal kerja yang tinggi dan dapat meningkatkan risiko jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan pendapatan yang sepadan. ​
  3. Risiko Likuiditas dan Arus Kas
    Meskipun pendapatan meningkat, HRTA mencatat arus kas operasi yang negatif dalam beberapa tahun terakhir, yang dapat menimbulkan tekanan likuiditas. Rasio utang terhadap ekuitas (DER) yang tinggi, sekitar 1,46 kali modal, menunjukkan ketergantungan pada pembiayaan eksternal.

Namun, dengan strategi diversifikasi produk, efisiensi operasional, dan fokus pada inovasi, perusahaan memiliki kemampuan untuk mengelola risiko-risiko tersebut secara efektif.​

Baca Juga: Kinerja Cardig Aero Services (saham CASS) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

Kesimpulan

PT Hartadinata Abadi Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan. Valuasi saham yang masih rendah dibandingkan dengan kinerja keuangan perusahaan menjadikan HRTA sebagai pilihan investasi yang menarik. Dengan potensi pertumbuhan yang besar di industri perhiasan dan strategi bisnis yang solid, Hartadinata Abadi memiliki prospek cerah di masa depan. Meskipun terdapat risiko, pendekatan manajemen yang bijak dan fokus pada inovasi memberikan keyakinan bahwa perusahaan dapat terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi para investor.

Disclaimer: Tolong baca halaman disclaimer ini sebelum menggunakan informasi ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Kamu Berinvestasi Rp 10 Juta di Saham Bank BCA (BBCA) 10 Tahun yang Lalu

Investasi saham telah menjadi salah satu cara populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Salah satu saham yang kerap menjadi pilihan investor di Indonesia adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank BCA dikenal sebagai bank terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan performa saham yang luar biasa dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana jika kamu telah berinvestasi sebesar Rp 10 juta di saham BBCA sepuluh tahun yang lalu? Artikel ini akan membahas perjalanan harga saham BBCA selama satu dekade terakhir dan bagaimana nilai investasi tersebut berkembang.

Bagaimana Inflasi Mengikis Keuangan Kita

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tak asing lagi bagi kita. Dalam istilah sederhana, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Meski terlihat sederhana, dampaknya terhadap keuangan pribadi bisa sangat signifikan. Artikel ini akan membahas bagaimana inflasi mengikis daya beli kita, memengaruhi tabungan, dan langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampaknya.

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

PT Solusi Sinergi Digital Tbk, atau yang lebih dikenal dengan kode saham WIFI, telah menjadi sorotan di pasar modal Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital dan teknologi, WIFI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa aspek fundamental. Artikel ini membahas profil perusahaan, kinerja keuangan, valuasi saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang harus diperhatikan.