PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) menunjukkan kinerja yang mengesankan pada kuartal keempat tahun 2024, mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pendapatan dan laba bersih. Dengan valuasi saham yang masih tergolong rendah, KKGI menjadi sorotan bagi para investor yang mencari peluang investasi di sektor pertambangan.
1. Tentang KKGI
Didirikan pada tahun 1981 dengan
nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue Industries, perusahaan ini awalnya bergerak di
bidang produksi perekat kayu. Pada tahun 2003, perusahaan mengubah namanya
menjadi PT Resource Alam Indonesia Tbk dan mulai fokus pada industri
pertambangan batu bara. Saat ini, KKGI memiliki wilayah konsesi PKP2B seluas
24.477 hektar yang mencakup beberapa blok tambang di Kalimantan Timur, seperti
Purwajaya, Manunggal Jaya, Handil Bakti, Bayur, Simpang Pasir, Perangat, dan
Separi . Selain pertambangan batu bara, KKGI juga mulai melakukan diversifikasi
bisnis dengan masuk ke sektor pertambangan nikel melalui akuisisi saham di PT
Buton Mineral Indonesia dan Bira Mineral Nusantara.
Baca Juga: Kinerja Mastersystem Infotama (Saham MSTI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q4 2024)
2. Kinerja Keuangan KKGI
Berdasarkan Stockbit, pada kuartal keempat tahun 2024,
KKGI mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,1 triliun, meningkat 20,49%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp913 miliar. Laba per
saham (EPS) juga mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp6,82 per lembar,
dibandingkan dengan kerugian Rp1,03 per lembar pada kuartal keempat tahun 2023.
Secara tahunan (TTM), pendapatan
KKGI mencapai Rp5,18 triliun, naik 15,24% dari Rp4,49 triliun pada tahun
sebelumnya. EPS tahunan juga meningkat sebesar 54,92% menjadi Rp127,04 per
lembar dari Rp82,01 per lembar. Free Cash Flow (TTM) perusahaan melonjak
362,87% menjadi Rp773 miliar dibandingkan Rp167 miliar pada tahun sebelumnya.
Margin laba kotor perusahaan
tercatat sebesar 25,83%, sementara margin laba bersih sebesar 3,1%. Return on
Asset (ROA) mencapai 18,81% dan Return on Equity (ROE) sebesar 24,46%,
menunjukkan efisiensi dan profitabilitas yang baik. Rasio utang terhadap
ekuitas (Debt to Equity Ratio) sangat rendah, yaitu 0,02, menandakan struktur
modal yang konservatif dan risiko keuangan yang minimal.
3. Kinerja Harga Saham KKGI dan
Valuasinya
Di harga Rp432/lembar, saham KKGI mengalami pertumbuhan sebesar 10,8% dalam setahun terakhir, mengungguli kinerja IHSG yang hanya naik 6,7% pada periode yang sama. Dengan harga saham saat ini di Rp432 per lembar, valuasi perusahaan masih tergolong menarik dan memberikan peluang bagi investor yang mencari saham dengan fundamental kuat namun belum sepenuhnya dihargai pasar. Selain itu saham KKGI juga memberikan dividen yield sebesar 3,45% yang menjadi tambahan keuntungan pada pemegang sahamnya.
Beberapa rasio valuasi penting menunjukkan bahwa saham KKGI
masih undervalued dibandingkan rata-rata industri, antara lain Price to Sales
(P/S) TTM sebesar 0,42, Price to Earnings (P/E) TTM sebesar 3,4, Price to Book
Value (P/BV) TTM sebesar 0,83, dan Price to Free Cash Flow (P/FCF) TTM sebesar
2,8. Rasio P/E yang rendah mengindikasikan bahwa investor membayar harga yang
relatif murah untuk setiap unit laba perusahaan, sementara P/BV di bawah 1
menandakan bahwa saham ini diperdagangkan di bawah nilai bukunya, memberikan
margin keamanan yang menarik. Valuasi seperti ini menjadikan KKGI sebagai salah
satu opsi saham yang menjanjikan untuk dikoleksi dalam jangka menengah hingga
panjang.
4. Potensi Pertumbuhan KKGI
KKGI memiliki beberapa inisiatif
strategis yang mendukung pertumbuhan di masa depan. Perusahaan menargetkan
produksi batu bara sebesar 5,85 juta ton pada
tahun 2025. Untuk mencapai target tersebut, KKGI melakukan pengembangan di blok
Loa Janan dan Tani Bakti, serta mempersiapkan penambangan di Loa Haur yang
memiliki cadangan batu bara terbukti sekitar 12 juta ton dengan kalori antara
4.650 – 6.191 GAR.
Selain itu, KKGI juga mulai
melakukan diversifikasi bisnis dengan masuk ke sektor pertambangan nikel
melalui akuisisi saham di PT Buton Mineral Indonesia dan Bira Mineral Nusantara
. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperluas portofolio
bisnisnya dan mengurangi ketergantungan pada batu bara.
5. Risiko yang Perlu
Diperhatikan
Meskipun prospek KKGI terlihat
cerah, investor perlu mempertimbangkan beberapa risiko yang mungkin
mempengaruhi kinerja perusahaan. Fluktuasi harga batu bara global dapat
berdampak signifikan pada pendapatan dan laba perusahaan. Selain itu, regulasi
pemerintah terkait lingkungan dan pertambangan dapat mempengaruhi operasional
perusahaan.
Namun, dengan struktur modal yang
konservatif, diversifikasi bisnis, dan fokus pada efisiensi operasional, KKGI
berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi tantangan tersebut.
Baca Juga: Kinerja Bank Negara Indonesia (BBNI) Bertumbuh Oke dan Valuasi Murah (Laporan Q4 2024)
Kesimpulan
PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) menunjukkan kinerja keuangan yang solid dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan pada tahun 2024. Valuasi saham yang masih rendah memberikan peluang investasi yang menarik bagi investor. Dengan strategi ekspansi yang jelas dan diversifikasi bisnis ke sektor nikel, KKGI memiliki potensi pertumbuhan yang kuat di masa depan. Meskipun terdapat beberapa risiko, prospek jangka panjang perusahaan tetap positif, menjadikan KKGI sebagai pilihan investasi yang layak dipertimbangkan.
Disclaimer: Tolong baca halaman disclaimer ini sebelum menggunakan informasi ini.
Komentar
Posting Komentar