Langsung ke konten utama

Kinerja Bayu Buana (Saham BAYU) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

PT Bayu Buana Tbk (BAYU), perusahaan yang bergerak di sektor perjalanan dan pariwisata, menunjukkan kinerja keuangan yang mengesankan pada kuartal keempat tahun 2024. Meskipun harga sahamnya mengalami penurunan sebesar 5% dalam setahun terakhir, BAYU berhasil mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 10,6% pada periode yang sama. Dengan rasio valuasi yang menarik dan pertumbuhan kinerja yang solid, saham BAYU menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari peluang investasi yang undervalue.​

Bayu Buana (BAYU)

1. Tentang Bayu Buana

Didirikan pada tahun 1972, PT Bayu Buana Tbk merupakan salah satu perusahaan perjalanan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini menyediakan berbagai layanan, termasuk penjualan tiket, paket tur, reservasi hotel, dan layanan dokumen perjalanan. Dengan pengalaman lebih dari lima dekade, BAYU telah membangun reputasi yang kuat dalam industri pariwisata dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.​

Baca Juga: Kinerja Central Omega Resources (Saham DKFT) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

2. Kinerja Keuangan Bayu Buana

Menurut data Stockbit, pada kuartal keempat tahun 2024, BAYU mencatat pendapatan sebesar Rp639 miliar, meningkat 26,04% dibandingkan Rp507 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Laba per saham (EPS) juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 92,09%, dari Rp37,61 menjadi Rp72,24 per lembar saham.​

Secara tahunan (TTM), pendapatan BAYU mencapai Rp2,58 triliun, naik 18,82% dari Rp2,17 triliun pada tahun sebelumnya. EPS tahunan juga meningkat 44,33%, dari Rp200,46 menjadi Rp289,26 per lembar saham. Free Cash Flow (FCF) tahunan mencapai Rp139 miliar, tumbuh 67,47% dari Rp83 miliar pada tahun sebelumnya.​

3. Kinerja Harga Saham BAYU dan Valuasinya

Meskipun harga saham BAYU turun 5% dalam setahun terakhir, kinerjanya masih lebih baik dibandingkan IHSG yang turun 10,6% pada periode yang sama. Selain itu, BAYU memberikan dividen dengan yield sebesar 6,17%, menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang sahamnya.​

Saham BAYU vs IHSG April 2024-2025

Dari sisi valuasi, saham BAYU tergolong undervalue dengan rasio Price to Sales (P/S) sebesar 0,17, Price to Earnings (P/E) sebesar 4,2, Price to Book Value (P/BV) sebesar 0,88, dan Price to Free Cash Flow (P/FCF) sebesar 3,08. Rasio-rasio ini menunjukkan bahwa saham BAYU diperdagangkan di bawah nilai wajarnya, menjadikannya pilihan menarik bagi investor yang mencari saham dengan valuasi menarik.​

4. Potensi Pertumbuhan Bayu Buana

Industri pariwisata Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, didorong oleh peningkatan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara. Menurut data dari Statista nilai perjalanan wisata di Indonesia mencapai $9,22 miliar pada tahun 2025 dan diperkirakan akan meningkat menjadi $12,11 miliar pada tahun 2029 atau meningkat sebesar CAGR 7,05%. BAYU, dengan pengalaman dan jaringan yang luas, berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang ini. Selain itu, perusahaan terus berinovasi dalam layanan digital dan memperluas kemitraan strategis untuk meningkatkan pangsa pasar dan efisiensi operasionalnya.

5. Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meskipun prospek BAYU terlihat cerah, investor perlu mempertimbangkan beberapa risiko, seperti ketergantungan pada kondisi ekonomi makro dan potensi gangguan dalam industri pariwisata akibat faktor eksternal seperti pandemi atau bencana alam. Namun, dengan manajemen yang berpengalaman dan strategi diversifikasi layanan, BAYU memiliki kemampuan untuk mengelola dan memitigasi risiko-risiko tersebut.​

Baca Juga: Kinerja Sunindo Pratama (saham SUNI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q4 2024)

Kesimpulan

Kinerja keuangan yang solid, valuasi yang menarik, dan prospek pertumbuhan yang positif menjadikan saham BAYU sebagai pilihan investasi yang menarik. Meskipun terdapat risiko yang perlu diperhatikan, strategi perusahaan yang adaptif dan fokus pada inovasi memberikan keyakinan bahwa BAYU dapat terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.

Disclaimer: Tolong baca halaman disclaimer ini sebelum menggunakan informasi ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Kamu Berinvestasi Rp 10 Juta di Saham Bank BCA (BBCA) 10 Tahun yang Lalu

Investasi saham telah menjadi salah satu cara populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Salah satu saham yang kerap menjadi pilihan investor di Indonesia adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank BCA dikenal sebagai bank terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan performa saham yang luar biasa dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana jika kamu telah berinvestasi sebesar Rp 10 juta di saham BBCA sepuluh tahun yang lalu? Artikel ini akan membahas perjalanan harga saham BBCA selama satu dekade terakhir dan bagaimana nilai investasi tersebut berkembang.

Bagaimana Inflasi Mengikis Keuangan Kita

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tak asing lagi bagi kita. Dalam istilah sederhana, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Meski terlihat sederhana, dampaknya terhadap keuangan pribadi bisa sangat signifikan. Artikel ini akan membahas bagaimana inflasi mengikis daya beli kita, memengaruhi tabungan, dan langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampaknya.

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

PT Solusi Sinergi Digital Tbk, atau yang lebih dikenal dengan kode saham WIFI, telah menjadi sorotan di pasar modal Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital dan teknologi, WIFI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa aspek fundamental. Artikel ini membahas profil perusahaan, kinerja keuangan, valuasi saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang harus diperhatikan.