Langsung ke konten utama

Beli dan Tahan Mengalahkan Trading Aktif di Saham

Investasi di pasar saham selalu menarik perhatian banyak orang yang ingin meningkatkan kekayaan mereka. Namun, ada dua pendekatan utama dalam berinvestasi saham: strategi "beli dan tahan" (buy and hold) serta strategi "trading aktif". Strategi beli dan tahan melibatkan pembelian saham berkualitas tinggi dan menyimpannya dalam jangka panjang, sementara trading aktif melibatkan pembelian dan penjualan saham dalam jangka pendek untuk memanfaatkan fluktuasi harga. Meskipun trading aktif tampak menggiurkan karena potensi keuntungan cepat, banyak penelitian dan pengalaman investor sukses menunjukkan bahwa strategi beli dan tahan lebih unggul dalam jangka panjang.

Buy and Hold

Pengertian Strategi Beli dan Tahan

Strategi beli dan tahan adalah metode investasi di mana seorang investor membeli saham perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan menahannya selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai perusahaan dan dividen yang dibayarkan seiring waktu.

Strategi ini didasarkan pada prinsip bahwa pasar saham cenderung naik dalam jangka panjang, meskipun mengalami fluktuasi dalam jangka pendek. Investor terkenal seperti Warren Buffett telah menerapkan strategi ini dengan sukses besar, menghasilkan kekayaan yang luar biasa dengan tetap berinvestasi dalam perusahaan berkualitas tinggi selama beberapa dekade.

Baca Juga: Kinerja Mitra Pedagang Indonesia (saham MPIX) Bertumbuh Pesat dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

Pengertian Trading Aktif

Trading aktif adalah strategi investasi yang melibatkan pembelian dan penjualan saham dalam jangka waktu yang relatif singkat, mulai dari harian (day trading) hingga beberapa minggu atau bulan (swing trading). Tujuan utama dari trading aktif adalah untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek yang terjadi karena berbagai faktor seperti berita ekonomi, laporan keuangan, atau sentimen pasar.

Banyak trader percaya bahwa mereka dapat mengalahkan pasar dengan memanfaatkan pola harga, indikator teknikal, dan strategi analisis lainnya. Namun, kenyataannya adalah bahwa sebagian besar trader aktif mengalami kesulitan untuk mengungguli pasar dalam jangka panjang.

Keuntungan Strategi Beli dan Tahan

1. Menghindari Biaya Transaksi yang Tinggi

Setiap kali seorang trader membeli dan menjual saham, mereka dikenakan biaya transaksi seperti komisi broker dan spread bid-ask. Dalam jangka panjang, biaya-biaya ini dapat mengurangi keuntungan yang diperoleh dari trading aktif. Sebaliknya, strategi beli dan tahan hanya memerlukan sedikit transaksi, sehingga biaya yang dikeluarkan jauh lebih rendah.

2. Mengurangi Pajak atas Keuntungan Modal

Di banyak negara, keuntungan modal jangka panjang dikenakan pajak lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan jangka pendek. Dengan menahan saham dalam waktu yang lebih lama, investor dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayarkan dan meningkatkan keuntungan bersih mereka.

3. Mengurangi Risiko Kesalahan Timing Pasar

Trader aktif sering kali berusaha untuk "menebak" kapan pasar akan naik atau turun. Namun, sangat sulit untuk secara konsisten memprediksi pergerakan pasar dengan akurat. Strategi beli dan tahan menghindari risiko ini dengan tetap berinvestasi dalam jangka panjang tanpa harus khawatir tentang fluktuasi jangka pendek.

4. Manfaat dari Compounding

Investasi jangka panjang memungkinkan investor untuk mendapatkan manfaat dari efek compounding (bunga berbunga). Ketika dividen dan keuntungan modal diinvestasikan kembali, nilai investasi dapat berkembang secara eksponensial seiring waktu. Inilah salah satu alasan utama mengapa investor yang menggunakan strategi beli dan tahan cenderung lebih sukses dalam jangka panjang.

5. Lebih Sedikit Stres dan Waktu yang Dihabiskan

Trading aktif memerlukan pemantauan pasar secara konstan, analisis teknikal, dan pengambilan keputusan cepat. Hal ini dapat menimbulkan stres dan menghabiskan banyak waktu. Sebaliknya, investor yang menerapkan strategi beli dan tahan dapat lebih santai dan fokus pada aspek lain dalam hidup mereka.

Kekurangan Trading Aktif

1. Kesulitan Mengungguli Pasar

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar trader aktif tidak mampu mengungguli indeks pasar saham dalam jangka panjang. Bahkan, banyak yang mengalami kerugian karena faktor psikologis, seperti ketakutan dan keserakahan, yang mempengaruhi keputusan mereka.

2. Rugi Karena Emosi

Trading aktif sering kali melibatkan keputusan yang didorong oleh emosi. Misalnya, seorang trader mungkin menjual saham terlalu cepat karena takut rugi, atau membeli saham yang sedang naik karena takut ketinggalan (FOMO - Fear of Missing Out). Keputusan seperti ini sering kali mengarah pada hasil yang buruk.

3. Ketergantungan pada Berita dan Tren Pasar

Trader aktif harus terus mengikuti berita ekonomi, laporan keuangan, dan sentimen pasar untuk membuat keputusan yang tepat. Hal ini bisa sangat melelahkan dan membuat trader terlalu fokus pada peristiwa jangka pendek yang tidak selalu mencerminkan nilai fundamental perusahaan.

Contoh Keberhasilan Strategi Beli dan Tahan

Warren Buffett

Warren Buffett adalah salah satu contoh terbaik dari kesuksesan strategi beli dan tahan. Ia telah berinvestasi dalam perusahaan-perusahaan berkualitas tinggi seperti Coca-Cola, Apple, dan American Express selama puluhan tahun, dan hasilnya adalah kekayaan yang luar biasa.

Indeks S&P 500

Investor yang menempatkan dana mereka dalam indeks S&P 500 dan menahannya selama beberapa dekade hampir selalu mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan trader aktif. Data historis menunjukkan bahwa pasar saham cenderung naik dalam jangka panjang, meskipun ada beberapa tahun yang buruk.

Baca Juga: Analisa Fundamental Lebih Baik Dari Analisa Teknikal Pada Investasi Saham

Kesimpulan

Meskipun trading aktif terdengar menarik karena potensi keuntungan cepat, kenyataannya adalah bahwa sebagian besar trader mengalami kesulitan untuk mengungguli pasar dalam jangka panjang. Strategi beli dan tahan menawarkan berbagai keuntungan, seperti biaya transaksi yang lebih rendah, pengurangan pajak, manfaat compounding, dan pengurangan stres.

Bagi investor yang ingin membangun kekayaan dengan cara yang lebih stabil dan konsisten, strategi beli dan tahan adalah pilihan yang lebih baik. Dengan fokus pada perusahaan berkualitas tinggi dan menghindari godaan untuk terus membeli dan menjual saham, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan mereka di pasar saham.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Kamu Berinvestasi Rp 10 Juta di Saham Bank BCA (BBCA) 10 Tahun yang Lalu

Investasi saham telah menjadi salah satu cara populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Salah satu saham yang kerap menjadi pilihan investor di Indonesia adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank BCA dikenal sebagai bank terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan performa saham yang luar biasa dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana jika kamu telah berinvestasi sebesar Rp 10 juta di saham BBCA sepuluh tahun yang lalu? Artikel ini akan membahas perjalanan harga saham BBCA selama satu dekade terakhir dan bagaimana nilai investasi tersebut berkembang.

Bagaimana Inflasi Mengikis Keuangan Kita

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tak asing lagi bagi kita. Dalam istilah sederhana, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Meski terlihat sederhana, dampaknya terhadap keuangan pribadi bisa sangat signifikan. Artikel ini akan membahas bagaimana inflasi mengikis daya beli kita, memengaruhi tabungan, dan langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampaknya.

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

PT Solusi Sinergi Digital Tbk, atau yang lebih dikenal dengan kode saham WIFI, telah menjadi sorotan di pasar modal Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital dan teknologi, WIFI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa aspek fundamental. Artikel ini membahas profil perusahaan, kinerja keuangan, valuasi saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang harus diperhatikan.