Banyak orang menyadari pentingnya
investasi, namun tidak sedikit yang bingung menentukan berapa jumlah yang ideal
untuk diinvestasikan setiap bulan. Apakah 10% dari gaji cukup? Atau perlu
lebih? Jawaban atas pertanyaan ini bergantung pada sejumlah faktor, termasuk
tujuan keuangan, usia, pendapatan, dan gaya hidup Anda. Artikel ini akan
membantu Anda memahami pendekatan terbaik dalam menentukan jumlah investasi
bulanan yang tepat sesuai kondisi pribadi.
Mengapa Perlu Menentukan
Jumlah Investasi Bulanan?
Investasi secara teratur adalah
kunci untuk membangun kekayaan jangka panjang. Tanpa komitmen bulanan yang
konsisten, sulit untuk mencapai tujuan-tujuan besar seperti:
- Dana pensiun
- Dana pendidikan anak
- Membeli rumah atau kendaraan
- Liburan besar
- Kebebasan finansial
Dengan menentukan jumlah pasti
yang diinvestasikan setiap bulan, Anda melatih disiplin finansial, mengurangi
pengeluaran konsumtif, dan menempatkan kekayaan Anda pada instrumen yang bisa
bertumbuh seiring waktu.
Rumus Umum: 50/30/20
Salah satu panduan yang paling
populer dalam pengelolaan keuangan pribadi adalah rumus 50/30/20:
- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, tempat
tinggal, transportasi)
- 30% untuk keinginan (hiburan, gaya hidup)
- 20% untuk tabungan dan investasi
Artinya, Anda disarankan untuk
mengalokasikan minimal 20% dari penghasilan bulanan Anda untuk tujuan keuangan
masa depan, termasuk investasi.
Misalnya, jika penghasilan Anda
adalah Rp10 juta per bulan, maka idealnya Rp2 juta dialokasikan untuk tabungan
dan investasi.
Namun, angka 20% ini bukan batas
maksimum. Jika Anda bisa hidup lebih hemat, Anda bisa menginvestasikan lebih
banyak lagi dan mencapai tujuan keuangan lebih cepat.
Menyesuaikan Dengan Tujuan
Finansial
Salah satu pendekatan terbaik
untuk menentukan jumlah investasi adalah dengan bekerja mundur dari tujuan
keuangan Anda. Berikut langkah-langkahnya:
1. Tentukan Tujuan
Contoh tujuan: Pensiun di usia 55
tahun dengan dana Rp3 miliar.
2. Hitung Waktu
Misalnya Anda saat ini berusia 30
tahun, maka waktu investasi Anda adalah 25 tahun.
3. Estimasi Imbal Hasil
Misalkan Anda berinvestasi di
reksa dana saham atau indeks dengan return rata-rata 10% per tahun.
4. Gunakan Kalkulator
Investasi
Gunakan kalkulator keuangan atau
rumus nilai masa depan (future value) untuk menghitung berapa yang harus Anda
investasikan setiap bulan.
Dengan estimasi tersebut, Anda
perlu investasi sekitar Rp3,5 juta per bulan selama 25 tahun untuk mencapai Rp3
miliar dengan asumsi return 10% per tahun.
Jumlah ini tentu saja bisa lebih
kecil jika Anda memulai lebih awal, atau return investasi lebih tinggi. Namun
bisa juga lebih besar jika Anda menunda investasi atau return rendah.
Berapa Minimum yang Harus
Diinvestasikan?
Secara praktis, berikut panduan
sederhana:
Pendapatan Bulanan |
Investasi Minimum Ideal
(20%) |
Rp5 juta |
Rp1 juta |
Rp10 juta |
Rp2 juta |
Rp15 juta |
Rp3 juta |
Rp20 juta |
Rp4 juta |
Namun, jika Anda baru mulai dan
belum bisa mencapai 20%, tidak masalah. Mulailah dari jumlah kecil seperti 5%
atau bahkan Rp100.000 per bulan. Yang penting adalah konsistensi dan
peningkatan bertahap.
Menyesuaikan Dengan Tahap
Kehidupan
Kebutuhan dan kemampuan investasi
Anda juga tergantung pada tahap kehidupan:
- Usia 20-an: Mulai kecil, fokus pada
membangun kebiasaan. Return jangka panjang akan membantu.
- Usia 30-an: Naikkan persentase. Anda mungkin
mulai punya tujuan seperti membeli rumah atau menabung untuk anak.
- Usia 40-an: Fokus untuk mengejar
ketertinggalan. Idealnya, investasi Anda meningkat hingga 25-30% dari
penghasilan.
- Usia 50-an: Dekati masa pensiun. Anda
mungkin lebih konservatif, tetapi perlu jumlah besar untuk memastikan masa
tua nyaman.
Tips untuk Menentukan dan
Meningkatkan Jumlah Investasi
Berikut tips praktis agar Anda
bisa menentukan dan menjaga jumlah investasi bulanan:
1. Buat Anggaran Bulanan
Tanpa anggaran, Anda tidak tahu
ke mana uang pergi. Buat rincian pengeluaran dan pastikan investasi masuk
prioritas.
2. Otomatisasi Investasi
Gunakan fitur autodebet dari
rekening Anda ke produk investasi setiap tanggal tertentu. Ini menghindari lupa
atau tergoda untuk menggunakan uangnya.
3. Naikkan Seiring Kenaikan
Gaji
Setiap kali penghasilan naik,
tambahkan porsi investasi Anda, misalnya dari 20% ke 25%.
4. Potong Pengeluaran Tidak
Penting
Kurangi langganan tidak terpakai,
jajan berlebihan, atau belanja impulsif, lalu alokasikan dananya untuk
investasi.
5. Gunakan Bonus atau THR
Alih-alih dihabiskan semua,
alokasikan sebagian besar bonus atau THR untuk investasi atau menambah dana
darurat.
Contoh Kasus Simulasi
Misalnya, Anda berusia 25 tahun,
ingin pensiun pada usia 60 dengan dana Rp4 miliar. Anda ingin berinvestasi di
reksa dana dengan imbal hasil 10% per tahun.
Dengan waktu 35 tahun, Anda cukup
menginvestasikan sekitar Rp1 juta per bulan.
Namun, jika Anda menunda mulai
hingga usia 35 tahun, maka Anda harus menginvestasikan sekitar Rp2,7 juta per
bulan untuk mencapai angka yang sama. Ini menunjukkan bahwa semakin awal Anda
memulai, semakin kecil beban investasi bulanan Anda.
Apa yang Terjadi Jika Tidak
Mulai Sekarang?
Menunda investasi berarti
kehilangan waktu, yang merupakan faktor paling berharga dalam membangun
kekayaan melalui compound interest (bunga berbunga). Setiap tahun yang Anda
lewatkan membuat Anda harus menginvestasikan lebih banyak uang di masa depan
untuk mencapai target yang sama.
Bahkan dengan jumlah kecil
seperti Rp500.000 per bulan, jika dilakukan secara konsisten selama 30 tahun,
bisa tumbuh menjadi lebih dari Rp1 miliar jika ditempatkan pada instrumen
dengan return rata-rata 10% per tahun.
Baca Juga: Memprediksi Jatuhnya Pasar Saham itu Sia-Sia
Kesimpulan
Berapa jumlah yang harus Anda
investasikan setiap bulan? Jawabannya bergantung pada penghasilan, tujuan, dan
waktu yang tersedia. Namun sebagai patokan umum:
- Mulailah dari minimal 20% penghasilan Anda.
- Jika belum bisa, mulai dari jumlah kecil lalu
naikkan secara bertahap.
- Semakin cepat Anda memulai, semakin kecil jumlah
yang perlu diinvestasikan tiap bulan.
- Buat investasi sebagai prioritas tetap dalam
anggaran, bukan sisa dari pengeluaran.
Ingat, waktu adalah teman terbaik investor. Tidak perlu menunggu punya uang banyak untuk mulai. Justru dengan mulai sekarang, walau kecil, Anda sedang memberi hadiah besar bagi masa depan Anda. Jangan tunda. Mulailah hari ini.
Komentar
Posting Komentar