PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025, dengan pertumbuhan laba bersih dan penyaluran kredit yang konsisten. Meskipun harga saham BBTN mengalami penurunan dalam setahun terakhir, valuasi saham ini menunjukkan potensi yang menarik bagi investor.
1. Tentang Bank BTN
Didirikan pada tahun 1897, Bank BTN
adalah bank milik negara yang fokus pada pembiayaan sektor perumahan di
Indonesia. Sebagai bank spesialis Kredit Pemilikan Rumah (KPR), BTN memiliki
peran penting dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan perumahan
yang terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, BTN juga terus mengembangkan
layanan digital melalui aplikasi Bale by BTN untuk meningkatkan akses dan
kenyamanan nasabah.
Baca Juga: Kinerja Data Sinergitama Jaya (ELIT) Bertumbuh Bagus dan Fair Value (Laporan Q1 2025)
2. Kinerja Keuangan BBTN
Pada kuartal I 2025, BTN
membukukan pendapatan sebesar Rp8,21 triliun, meningkat 6,76% dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,69 triliun. Laba bersih tercatat
sebesar Rp904 miliar, naik 5,1% dari Rp860 miliar pada kuartal I 2024 . Earnings
per share (EPS) juga mengalami peningkatan sebesar 5,06% menjadi Rp64,39 per
lembar dari Rp61,29 per lembar.
Namun, secara trailing twelve
months (TTM), pendapatan meningkat 2,63% menjadi Rp30,06 triliun dari Rp29,29
triliun, sementara EPS menurun 14,31% menjadi Rp217,38 per lembar dari Rp253,68
per lembar. Penurunan EPS TTM ini disebabkan oleh peningkatan biaya provisi
yang signifikan, mencapai Rp970,53 miliar atau naik 57,5% year-on-year.
Dari sisi profitabilitas, BTN
mencatat gross profit margin sebesar 46% dan net profit margin sebesar 11,01%. Return
on Asset (ROA) tercatat 0,65%, dan Return on Equity (ROE) sebesar 9,1%,
menunjukkan efisiensi dan profitabilitas yang stabil.
3. Kinerja Harga Saham BBTN
dan Valuasinya
Dalam setahun terakhir, harga saham BBTN mengalami penurunan sebesar 16%, lebih dalam dibandingkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 5,7% pada periode yang sama. Namun, sejak awal April 2025, saham BBTN menunjukkan pemulihan yang signifikan, naik 24,23% dari Rp885 menjadi Rp1.100 per lembar. Selain itu saham BBTN juga memberikan dividen yield sebesar 4,9% yang menjadi nilai tambah pemegang sahamnya.
Dari sisi valuasi, saham BBTN tergolong undervalued dengan rasio Price to Sales (P/S) TTM sebesar 0,51, Price to Earnings (P/E) TTM sebesar 5,06, Price to Book Value (P/BV) TTM sebesar 0,46, dan Price to Free Cash Flow (P/FCF) TTM sebesar 8,04. Rasio-rasio ini menunjukkan bahwa saham BBTN diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya, memberikan peluang bagi investor untuk memperoleh keuntungan jangka panjang.
4. Potensi Pertumbuhan Bank
BTN
BTN memiliki potensi pertumbuhan
yang kuat, didukung oleh peningkatan penyaluran kredit dan ekspansi digital. Hingga
akhir Maret 2025, penyaluran kredit BTN mencapai Rp363,11 triliun, tumbuh 5,5% year-on-year, dengan KPR Subsidi naik 7,6% menjadi Rp179,70 triliun dan KPR
Non-Subsidi tumbuh 8,1% menjadi Rp106,80 triliun.
Selain itu, aplikasi digital Bale
by BTN mencatat pertumbuhan signifikan, dengan jumlah pengguna mencapai 2,4
juta pada kuartal I 2025, naik 76% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya. Nilai transaksi melalui aplikasi ini mencapai Rp22,3 triliun,
meningkat 74% year-on-year.
BTN juga menargetkan total aset
mencapai Rp500 triliun pada akhir 2025, naik dari Rp468,53 triliun pada kuartal
I 2025 . Pertumbuhan ini didukung oleh strategi ekspansi dan peningkatan
efisiensi operasional.
5. Risiko yang Perlu
Diperhatikan
Meskipun prospek BTN positif,
investor perlu memperhatikan beberapa risiko, seperti peningkatan biaya provisi
yang dapat menekan laba bersih, serta ketergantungan pada sektor perumahan yang
rentan terhadap perubahan kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi makro. Namun,
dengan strategi diversifikasi produk dan peningkatan layanan digital, BTN
berupaya mengurangi ketergantungan tersebut dan memperkuat posisi keuangannya.
Baca Juga: Kinerja Bank Central Asia (Saham BBCA) Bertumbuh Oke dan Fair Value (Laporan Q1 2025)
Kesimpulan
Kinerja keuangan BTN pada kuartal I 2025 menunjukkan pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan penyaluran kredit dan ekspansi digital. Meskipun harga saham mengalami penurunan dalam setahun terakhir, valuasi yang rendah menjadikan saham BBTN menarik untuk investasi jangka panjang. Dengan strategi pertumbuhan yang jelas dan dukungan dari program pemerintah, BTN memiliki potensi untuk terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Komentar
Posting Komentar