Langsung ke konten utama

Cara Mendapatkan Pendapatan Pasif dari Dividen

Pendapatan pasif menjadi salah satu tujuan finansial banyak orang karena memberikan penghasilan tanpa harus bekerja secara aktif. Salah satu cara paling populer dan terbukti untuk menciptakan pendapatan pasif adalah melalui dividen saham. Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan memiliki saham perusahaan yang rutin membagikan dividen, seseorang bisa mendapatkan aliran kas yang stabil setiap kuartal atau tahun. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis untuk mulai menghasilkan pendapatan pasif dari dividen.

Dividen

Apa Itu Dividen?

Dividen adalah pembagian sebagian laba bersih perusahaan kepada para pemegang saham, biasanya dalam bentuk uang tunai, meski bisa juga berupa saham tambahan. Tidak semua perusahaan membagikan dividen biasanya hanya perusahaan yang sudah matang, stabil, dan memiliki arus kas yang sehat yang mampu melakukan hal ini.

Contoh perusahaan yang rutin membagikan dividen adalah PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Unilever Indonesia (UNVR), dan perusahaan besar lainnya di BEI (Bursa Efek Indonesia). Di luar negeri, perusahaan seperti Coca-Cola, Procter & Gamble, dan Johnson & Johnson dikenal sebagai “Dividend Aristocrats” perusahaan yang telah menaikkan dividen selama puluhan tahun berturut-turut.

Baca Juga: Jangan Jatuh Cinta pada Saham Anda

Mengapa Dividen Disebut Pendapatan Pasif?

Dividen tergolong sebagai pendapatan pasif karena Anda tidak perlu bekerja secara langsung untuk mendapatkan uang tersebut. Cukup dengan memiliki saham yang membayar dividen, Anda akan menerima pembayaran secara berkala. Berbeda dengan gaji atau upah yang menuntut waktu dan tenaga, dividen memungkinkan uang Anda bekerja untuk Anda.

Langkah-Langkah Mendapatkan Pendapatan Pasif dari Dividen

Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk memulai:

1. Pahami Tujuan Keuangan Anda

Sebelum membeli saham untuk tujuan dividen, Anda harus menentukan tujuan Anda terlebih dahulu. Apakah Anda ingin:

  • Mendapatkan tambahan penghasilan bulanan?
  • Menyiapkan dana pensiun?
  • Membangun portofolio jangka panjang?

Mengetahui tujuan akan membantu Anda memilih saham dan strategi yang sesuai.

2. Buka Rekening Efek

Langkah pertama secara teknis adalah membuka rekening efek (rekening saham) di perusahaan sekuritas atau broker saham. Di Indonesia, Anda bisa membuka rekening di sekuritas seperti:

  • Mandiri Sekuritas
  • BNI Sekuritas
  • IndoPremier Sekuritas (IPOT)
  • Mirae Asset
  • dan lainnya

Pendaftaran bisa dilakukan secara online dan biasanya membutuhkan dokumen seperti KTP, NPWP, dan rekening bank.

3. Pilih Saham yang Rajin Membayar Dividen

Tidak semua saham cocok untuk investasi dividen. Anda perlu mencari saham yang:

  • Konsisten membayar dividen setiap tahun
  • Memiliki dividend yield yang baik (idealnya di atas 3-5%)
  • Memiliki kinerja keuangan yang stabil dan menguntungkan
  • Dikelola oleh manajemen yang solid

Contohnya di pasar Indonesia:

  • BBCA (Bank Central Asia) – meski yield-nya tidak terlalu besar, stabilitas dan pertumbuhannya kuat
  • TLKM (Telkom Indonesia) – rutin membayar dividen dengan yield menarik
  • UNVR (Unilever Indonesia) – dikenal dengan pembagian dividen yang stabil meskipun pertumbuhannya stagnan

4. Perhatikan Dividend Yield dan Dividend Payout Ratio

Dividend yield menunjukkan seberapa besar imbal hasil dividen dibanding harga saham saat ini. Misalnya, jika saham harganya Rp1.000 dan membayar dividen Rp50 per tahun, maka yield-nya adalah 5%.

Dividend payout ratio menunjukkan berapa persen dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen. Jika terlalu tinggi (misalnya 90-100%), perusahaan mungkin tidak punya cukup dana untuk pertumbuhan.

Idealnya:

  • Dividend yield ≥ 4%
  • Dividend payout ratio antara 30–70%

5. Diversifikasi Portofolio Anda

Seperti investasi lainnya, jangan menaruh semua dana Anda di satu saham. Diversifikasilah dengan memiliki beberapa saham dari sektor berbeda yang semuanya rajin membayar dividen. Ini membantu mengurangi risiko jika salah satu perusahaan mengalami penurunan kinerja.

6. Gunakan Strategi DRIP (Dividend Reinvestment Plan)

Jika tujuan Anda adalah membangun kekayaan jangka panjang, pertimbangkan untuk tidak langsung menggunakan uang dividen, tapi menginvestasikannya kembali ke saham yang sama atau saham lain. Ini disebut strategi reinvestasi dividen.

Dengan strategi ini, Anda memanfaatkan kekuatan compound interest (bunga berbunga). Seiring waktu, portofolio Anda akan tumbuh semakin besar dan menghasilkan dividen yang lebih tinggi.

7. Perhatikan Waktu Pembagian Dividen

Setiap perusahaan memiliki jadwal pembagian dividen. Anda perlu tahu:

  • Cum date: tanggal terakhir Anda harus punya saham untuk berhak menerima dividen
  • Ex date: sehari setelah cum date kalau beli di sini, Anda tidak dapat dividen
  • Payment date: tanggal ketika dividen dibayarkan ke rekening Anda

Pastikan Anda membeli saham sebelum cum date untuk mendapatkan dividen.

8. Pantau Kinerja Perusahaan

Meskipun tujuannya pendapatan pasif, Anda tetap perlu memantau kinerja perusahaan. Jika sebuah perusahaan mulai menunjukkan tanda-tanda keuangan yang buruk, bisa saja mereka memotong atau menghentikan pembayaran dividen. Jadi, tetaplah update dengan laporan keuangan dan berita perusahaan.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Dividen

Kelebihan:

  • Pendapatan pasif rutin
  • Potensi capital gain dari kenaikan harga saham
  • Relatif stabil (terutama perusahaan blue-chip)
  • Cocok untuk jangka panjang dan pensiun

Kekurangan:

  • Tidak semua perusahaan membayar dividen
  • Risiko pasar tetap ada (harga saham bisa turun)
  • Yield bisa menurun jika harga saham naik cepat
  • Harus disiplin dan sabar

Simulasi Sederhana Pendapatan Dividen

Misalnya Anda membeli saham TLKM senilai Rp100 juta, dan TLKM memberi dividen 6% per tahun.

  • Pendapatan dividen tahunan: Rp6 juta
  • Dibayarkan 1–2 kali per tahun, artinya sekitar Rp3 juta per semester

Jika dividen tersebut diinvestasikan kembali dan perusahaan terus menaikkan dividen, dalam 10–15 tahun Anda bisa menghasilkan puluhan juta rupiah per tahun hanya dari dividen.

Baca Juga: Apa yang Harus Anda Lakukan Ketika Pasar Saham Jatuh

Kesimpulan

Investasi dividen adalah cara yang terbukti efektif untuk membangun pendapatan pasif secara jangka panjang. Dengan strategi yang tepat mulai dari memilih saham yang tepat, melakukan diversifikasi, dan disiplin dalam reinvestasi Anda bisa menciptakan aliran kas yang stabil dan bahkan cukup untuk menopang gaya hidup di masa depan.

Kunci sukses dari pendapatan pasif ini adalah konsistensi, kesabaran, dan pengetahuan yang cukup. Ingat, membangun kekayaan melalui dividen bukanlah jalan cepat menjadi kaya, tapi jalan pasti menuju kebebasan finansial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Kamu Berinvestasi Rp 10 Juta di Saham Bank BCA (BBCA) 10 Tahun yang Lalu

Investasi saham telah menjadi salah satu cara populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Salah satu saham yang kerap menjadi pilihan investor di Indonesia adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank BCA dikenal sebagai bank terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan performa saham yang luar biasa dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana jika kamu telah berinvestasi sebesar Rp 10 juta di saham BBCA sepuluh tahun yang lalu? Artikel ini akan membahas perjalanan harga saham BBCA selama satu dekade terakhir dan bagaimana nilai investasi tersebut berkembang.

Bagaimana Inflasi Mengikis Keuangan Kita

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tak asing lagi bagi kita. Dalam istilah sederhana, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Meski terlihat sederhana, dampaknya terhadap keuangan pribadi bisa sangat signifikan. Artikel ini akan membahas bagaimana inflasi mengikis daya beli kita, memengaruhi tabungan, dan langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampaknya.

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

PT Solusi Sinergi Digital Tbk, atau yang lebih dikenal dengan kode saham WIFI, telah menjadi sorotan di pasar modal Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital dan teknologi, WIFI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa aspek fundamental. Artikel ini membahas profil perusahaan, kinerja keuangan, valuasi saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang harus diperhatikan.