PT Supreme Cable Manufacturing
& Commerce Tbk (SCCO) telah menunjukkan kinerja keuangan yang meningkat
pesat pada kuartal 3 2024 dan valuasi sahamnya saat ini sangat undervalue.
Artikel ini akan membahas profil perusahaan, kinerja keuangan terbaru,
pergerakan harga saham dan valuasinya, potensi pertumbuhan, serta risiko yang
perlu diperhatikan oleh investor.
Tentang Supreme Cable
Manufacturing
Didirikan pada tahun 1970, PT
Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk, yang dikenal sebagai SUCACO,
adalah salah satu produsen kabel terbesar dan terkemuka di Indonesia.
Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis kabel listrik, produk terkait kabel,
bahan baku, serta produk melamin. Dengan pengalaman lebih dari lima dekade,
SUCACO telah membangun reputasi sebagai mitra andal dalam industri kabel,
berkontribusi signifikan dalam pembangunan infrastruktur nasional.
Baca Juga: Jangan Membeli Saham dengan Fundamental yang Jelek
Kinerja Keuangan Supreme Cable
Berdasarkan Stockbit, pada
kuartal ketiga tahun 2024, SUCACO melaporkan pendapatan sebesar Rp2,12 triliun,
meningkat 69,76% dibandingkan Rp1,25 triliun pada periode yang sama tahun
sebelumnya. Laba per saham (EPS) juga mengalami peningkatan signifikan sebesar
77,35%, dari Rp312,23 per lembar pada Q3 2023 menjadi Rp553,59 per lembar pada
Q3 2024.
Secara trailing twelve months
(TTM), pendapatan mencapai Rp7,08 triliun pada Q3 2024, naik 25,42% dari Rp5,65
triliun pada Q3 2023. EPS TTM juga tumbuh 51,75%, dari Rp983,01 per lembar
menjadi Rp1.491,68 per lembar.
Namun, free cash flow (TTM)
mengalami penurunan, dari positif Rp230 miliar pada Q3 2023 menjadi negatif
Rp17 miliar pada Q3 2024. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan
investasi atau perubahan modal kerja yang perlu dianalisis lebih lanjut.
Kinerja Harga Saham SCCO dan
Valuasinya
Meskipun kinerja keuangan yang
kuat, harga saham SCCO mengalami penurunan sebesar 15,7% dalam setahun
terakhir, ditutup pada Rp2.100 per lembar. Penurunan ini lebih besar
dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 1,3% pada
periode yang sama.
Dari sisi valuasi, SCCO memiliki rasio harga terhadap penjualan (P/S) TTM sebesar 0,24, rasio harga terhadap laba (P/E) TTM sebesar 1,49, dan rasio harga terhadap nilai buku (P/BV) TTM sebesar 0,34. Rasio-rasio ini menunjukkan bahwa saham SCCO dihargai lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri, menjadikannya menarik bagi investor yang mencari saham undervalued dengan fundamental kuat.
Pasar kabel global diproyeksikan
tumbuh dari USD 254 miliar pada tahun 2024 menjadi USD 387,3 miliar pada tahun
2029, dengan CAGR sebesar 8,8%. Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, diharapkan
menjadi kontributor utama pertumbuhan ini, dengan CAGR sebesar 10,4% selama
periode yang sama.
Pertumbuhan ini didorong oleh
peningkatan proyek infrastruktur, peralihan ke energi terbarukan, dan adopsi
kendaraan listrik. Sebagai produsen kabel terkemuka di Indonesia, SUCACO berada
pada posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang ini dan meningkatkan pangsa
pasarnya.
5. Risiko yang Perlu
Diperhatikan
Meskipun prospek pertumbuhan yang
positif, investor perlu mempertimbangkan beberapa risiko, seperti fluktuasi
harga bahan baku, perubahan regulasi pemerintah, dan persaingan yang ketat di
industri kabel. Selain itu, penurunan free cash flow baru-baru ini perlu
dipantau untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mempertahankan likuiditas yang
sehat.
Namun, dengan fundamental yang
kuat, pengalaman industri yang luas, dan posisi pasar yang dominan, SUCACO
memiliki kapasitas untuk mengelola risiko-risiko ini secara efektif.
Baca Juga: Kinerja Imago Mulia Persada (saham LFLO) Bertumbuh Pesat dan Undervalue (Laporan Q2 2024)
Kesimpulan
PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang impresif dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan. Meskipun harga sahamnya mengalami penurunan, valuasi saat ini menunjukkan bahwa saham SCCO undervalued, menawarkan peluang investasi yang menarik. Dengan prospek pertumbuhan industri kabel yang positif dan posisi kuat perusahaan di pasar, SCCO layak dipertimbangkan sebagai pilihan investasi jangka panjang.
Disclaimer: Tolong baca halaman disclaimer ini sebelum menggunakan informasi ini.
Komentar
Posting Komentar