Langsung ke konten utama

Kinerja Grahaprima (Saham GTRA) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (saham GTRA) menjadi salah satu perusahaan yang menunjukkan kinerja fundamental yang solid meski harga sahamnya sedang tertekan. Sebagai pemain utama di industri logistik dan transportasi, perusahaan ini terus mencatatkan pertumbuhan signifikan dari sisi pendapatan, laba bersih, hingga arus kas operasional. Dengan valuasi yang tergolong murah dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, saham GTRA menghadirkan peluang menarik bagi para investor yang mencari saham undervalued dengan potensi apresiasi tinggi. Artikel ini akan mengulas kinerja keuangan, harga saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi pada saham ini.

Grahaprima Suksesmandiri (GTRA)

1. Gambaran Umum Perusahaan

Didirikan pada tahun 2005, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk awalnya berfokus sebagai distributor barang-barang Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) di wilayah Jabodetabek. Pada tahun 2012, perusahaan mengalihkan fokus bisnisnya ke sektor transportasi dan logistik dengan nama 'Graha Trans'. Saat ini, Graha Trans memiliki lebih dari 1.000 unit armada truk yang beroperasi di wilayah Jawa dan Sumatera, melayani klien-klien terkemuka seperti Mayora, Wings, Kino, dan Kapal Api.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Berinvestasi

2. Kinerja Keuangan Grahaprima

Kinerja keuangan PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa periode terakhir. Pada Kuartal III 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp108 miliar, meningkat 18,68% dibandingkan Rp91 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Earnings Per Share (EPS) juga tumbuh 39,22%, dari Rp3,34 per lembar pada Kuartal III 2023 menjadi Rp4,65 per lembar di Kuartal III 2024. Selain itu, dalam periode Trailing Twelve Months (TTM), pendapatan GTRA mencapai Rp426 miliar, meningkat 42,47% dibandingkan Rp299 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, sementara EPS TTM melonjak 105,76% dari Rp11,26 per lembar menjadi Rp23,16 per lembar. Tidak hanya itu, Free Cash Flow (FCF) TTM perusahaan berhasil berbalik positif, mencapai Rp53 miliar dari sebelumnya negatif Rp80 miliar. Pertumbuhan ini mencerminkan efisiensi operasional yang tinggi serta strategi ekspansi yang efektif dari manajemen perusahaan.

3. Kinerja Harga Saham GTRA dan Valuasinya

Meskipun mencatatkan kinerja keuangan yang solid, harga saham PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) mengalami penurunan signifikan dalam setahun terakhir. Pada level harga Rp116 per lembar, saham GTRA turun sebesar 62,8% dibandingkan tahun sebelumnya, jauh lebih besar dibandingkan penurunan IHSG yang hanya sebesar 2,9% pada periode yang sama. Namun, dari sisi valuasi, sejumlah rasio penting menunjukkan bahwa saham ini tergolong undervalued. Price to Sales (P/S) TTM tercatat sebesar 0,52, Price to Earnings (P/E) TTM sebesar 5,05, dan Price to Free Cash Flow (P/FCF) TTM sebesar 4,16. Rasio-rasio ini mengindikasikan bahwa investor membayar harga yang relatif rendah untuk setiap unit pendapatan, laba, dan arus kas bebas yang dihasilkan perusahaan, sehingga membuka peluang potensi apresiasi harga saham di masa depan.

4. Potensi Pertumbuhan Perusahaan

GTRA memiliki beberapa inisiatif strategis untuk mendorong pertumbuhan di masa depan:

  • Ekspansi Armada: Perusahaan berencana menambah sekitar 200 unit truk setiap tahunnya untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
  • Pembangunan Fasilitas Baru: GTRA sedang membangun pool dan bengkel di Delta Mas, Cikarang, di atas lahan seluas 30.000 meter persegi, yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas layanan.
  • Diversifikasi Klien: Fokus pada segmen consumer goods dengan volume produksi tinggi, seperti Mayora dan Wings, memberikan stabilitas pendapatan dan peluang pertumbuhan yang berkelanjutan.

Selain itu, prospek positif industri logistik di Indonesia, didukung oleh pertumbuhan ekonomi dan peningkatan aktivitas manufaktur, memberikan landasan kuat bagi ekspansi GTRA di masa depan.

5. Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meskipun prospek pertumbuhan yang menjanjikan, investor perlu mempertimbangkan beberapa risiko:

  • Fluktuasi Harga Bahan Bakar: Sebagai perusahaan transportasi, GTRA rentan terhadap perubahan harga bahan bakar yang dapat mempengaruhi margin keuntungan.
  • Persaingan Industri: Industri logistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, yang dapat mempengaruhi pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan.
  • Regulasi Pemerintah: Perubahan kebijakan pemerintah terkait transportasi dan logistik dapat berdampak pada operasional perusahaan.

Namun, dengan manajemen yang berpengalaman dan strategi ekspansi yang terencana, GTRA memiliki kapasitas untuk mengatasi tantangan ini dan terus berkembang.

Baca Juga: Kinerja Mark Dynamics (saham MARK) Bertumbuh Pesat dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

6. Kesimpulan

PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang solid dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan. Meskipun harga sahamnya mengalami penurunan tajam, valuasi saat ini menunjukkan bahwa saham GTRA undervalued, menawarkan peluang investasi yang menarik. Dengan strategi ekspansi yang jelas dan prospek industri yang positif, GTRA berpotensi memberikan imbal hasil yang menguntungkan bagi investor yang siap mempertimbangkan risiko yang ada.

Disclaimer: Tolong baca halaman disclaimer ini sebelum menggunakan informasi ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bila Kamu Berinvestasi Rp 10 Juta di Saham Bank BCA (BBCA) 10 Tahun yang Lalu

Investasi saham telah menjadi salah satu cara populer untuk membangun kekayaan jangka panjang. Salah satu saham yang kerap menjadi pilihan investor di Indonesia adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Bank BCA dikenal sebagai bank terbesar di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan performa saham yang luar biasa dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana jika kamu telah berinvestasi sebesar Rp 10 juta di saham BBCA sepuluh tahun yang lalu? Artikel ini akan membahas perjalanan harga saham BBCA selama satu dekade terakhir dan bagaimana nilai investasi tersebut berkembang.

Bagaimana Inflasi Mengikis Keuangan Kita

Inflasi adalah fenomena ekonomi yang tak asing lagi bagi kita. Dalam istilah sederhana, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam suatu periode waktu tertentu. Meski terlihat sederhana, dampaknya terhadap keuangan pribadi bisa sangat signifikan. Artikel ini akan membahas bagaimana inflasi mengikis daya beli kita, memengaruhi tabungan, dan langkah-langkah untuk melindungi diri dari dampaknya.

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Bertumbuh Bagus dan Undervalue (Laporan Q3 2024)

PT Solusi Sinergi Digital Tbk, atau yang lebih dikenal dengan kode saham WIFI, telah menjadi sorotan di pasar modal Indonesia. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital dan teknologi, WIFI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa aspek fundamental. Artikel ini membahas profil perusahaan, kinerja keuangan, valuasi saham, potensi pertumbuhan, serta risiko yang harus diperhatikan.